200-an Orang Terkena Masalah Ginjal Setelah Minum Suplemen Jepang

Sekitar 200 orang mengalami masalah fungsi ginjal setelah meminum suplemen Jepang. Suplemen dengan kandungan beni koji untuk menurunkan kolesterol jahat, diduga saat produksi di salah satu batch ada bahan yang terkontaminasi.

Para pengamat Nefrologi Jepang mengungkap 189 warga Jepang banyak yang memberikan keluhan termasuk gangguan fungsi ginjal, tidak nafsu makan, cepat lelah, dan warna urine yang tidak normal.

Penduduk mengatakan tes darah dan urine menunjukan bahwa banyak korban dengan kemungkinan besar mengalami sindrom fanconi, yang menyebabkan penurunan fungsi saluran kecil di ginjal.

94 korban yang sedang menjalani tes jaringan ginjal diantaranya 43,5 persen mengalami nekrosis, atau jaringan tubuh mati rasa.

Sistem kerja ginjal akan membaik kurang lebih pada tiga perempat korban setelah berhenti konsumsi suplemen tersebut. Tetapi, masih ada 20 persen korban yang terkena pengobatan steroid, dan 10 persen masih menjalani pengobatan.

Semua dokter bahkan berkata tujuh orang di antaranya harus menjalani proses cuci ginjal. Meskipun begitu, yang dialami mereka ini dimana memang belum memiliki riwayat penyakit ginjal sebelum mengkonsumsi suplemen tersebut.

Wakil presiden Perkumpulan Nefrologi Jepang, Isaka Yoshitaka, berkata banyak korban terkena gejala dengan tingkat ringan, tapi sekitar 10 persen perlu pengobatan lanjutan.

Isaka menghimbau semua orang yang sudah konsumsi suplemen tersebut untuk segera lakukan tes pemeriksaan untuk memastikannya.

Penyebab pasti dari perkiraan terkait masalah ginjal dengan suplemen masih terus dalam penyelidikan, perkiraan awal berkaitan dengan adanya jamur biru dalam produksi suplemen dan bahan yang tidak sengaja jatuh dalam proses produksi.

Jamur biru atau biasa disebut jamur kapang adalah jenis jamur yang tumbuh di berbagai lingkungan, termasuk tanah, tumbuhan, dan bahan organik lainnya. Jamur biru seringkali terlihat sebagai bercak berwarna biru, hijau, atau abu-abu pada makanan, roti, buah-buahan yang membusuk, atau bahan makanan lainnya. Jamur ini dapat menyebabkan kerusakan pada makanan dan juga dianggap sebagai jamur penguraian yang penting dalam proses daur ulang materi organik.

Secara khusus, jamur biru seringkali ditemukan pada makanan yang membusuk, seperti roti yang sudah basi atau buah yang sudah membusuk. Mereka seringkali muncul karena kondisi lingkungan yang lembap dan hangat, yang menyediakan lingkungan yang ideal bagi pertumbuhan jamur.

Namun, perlu diingat bahwa tidak semua jamur biru aman untuk dikonsumsi. Beberapa jamur biru menghasilkan racun atau bisa menyebabkan reaksi alergi pada manusia. Jadi, penting untuk menghindari konsumsi makanan yang terkontaminasi oleh jamur biru yang tidak aman.